
Sibeng, bocah ndeso keso-keso, ..setelah lulus SMA, terdampar di rimba belantara Semarang. Tepatnya di sebuah padepokan di jalan Raya Kaligawe, sebuah jalan peninggalan Gubernur Jendral Deandles yang nggak pernah nggak macet.! Oleh karena bujuk raya ibunya, akhirnya Sibeng mau masuk ke Fakultas Kedokteran. Maka episode kehidupan masa perkuliahannya di mulai.
Kisah ini bermula ketika Sibeng harus menjalani ritual Fakultair…sebuah ritual yang wajib di jalani oleh semua calon Mahasiswa/mahasiswi kedokteran sebelum berhak menyandang gelar Mahasiswa/mahasiswi beneran. Kemudian kisah berangkai dengan kehidupan Sibeng sehari-hari baik di kampus, di rumah kost, di rumah tetangga juga kisah tentang teman Sibeng yang bernama Londo…manusia Milenium abad 20 yang super lugu dan super wagu, ada kisah cinta kawan Sibeng yang lain yaitu Pablo, lalu kegiatan-kegiatan Sibeng di kampus sepeti Dekan Cup, ujian semesteran, kisah tentang maling sepatu, banjir di tempat kost, kegiatan Sibeng mengadakan pentas seni yang di beri nama Pasca Diagnosa ke II dan lain lainnya. Ikuti terus kisah Sibeng…..di jamin puas, karena kalau anda puas, kami lemas.
Satu hal lagi, kisah ini sudah mendapat cap halal dari MUI karena terbukti tidak menggunakan minyak babu..eh babi ding. MUI yang saya maksud di sini bukan Majelis Ulama Indonesia tapi Mbah Mui rah…dukun bayi tetangga saya.
Kisah ini bermula ketika Sibeng harus menjalani ritual Fakultair…sebuah ritual yang wajib di jalani oleh semua calon Mahasiswa/mahasiswi kedokteran sebelum berhak menyandang gelar Mahasiswa/mahasiswi beneran. Kemudian kisah berangkai dengan kehidupan Sibeng sehari-hari baik di kampus, di rumah kost, di rumah tetangga juga kisah tentang teman Sibeng yang bernama Londo…manusia Milenium abad 20 yang super lugu dan super wagu, ada kisah cinta kawan Sibeng yang lain yaitu Pablo, lalu kegiatan-kegiatan Sibeng di kampus sepeti Dekan Cup, ujian semesteran, kisah tentang maling sepatu, banjir di tempat kost, kegiatan Sibeng mengadakan pentas seni yang di beri nama Pasca Diagnosa ke II dan lain lainnya. Ikuti terus kisah Sibeng…..di jamin puas, karena kalau anda puas, kami lemas.
Satu hal lagi, kisah ini sudah mendapat cap halal dari MUI karena terbukti tidak menggunakan minyak babu..eh babi ding. MUI yang saya maksud di sini bukan Majelis Ulama Indonesia tapi Mbah Mui rah…dukun bayi tetangga saya.